KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “PERANAN MAHASISWA DALAM
PEMBANGUNAN DAERAH”
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis.
Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan
baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun
sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama
antara beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi
penulis demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima
kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. penulis mengharapkan
saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Jepara,
01 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar …………………………………………………………… 1
Daftar
Isi ……..……………………………………………………………
2
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………... 3
A.
Latar Belakang ….…………………………………………………….. 3
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 4
C. Manfaat Penulisan ……………………………………………………... 4
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 4
C. Manfaat Penulisan ……………………………………………………... 4
BAB. II PEMBAHASAN
………………………………………………… 5
A. Definisi
Mahasiswa ……...……………………………………………..
5
B. Potensi-potensi Mahasiswa ……...…………………………………….. 5
C. Karakteristik Mahasiswa ...…………………………………………….. 6
B. Potensi-potensi Mahasiswa ……...…………………………………….. 5
C. Karakteristik Mahasiswa ...…………………………………………….. 6
BAB III PENUTUP …...…………………………………………………. 8
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 8
B. Saran ……..…………………………………………………………….. 8
B. Saran ……..…………………………………………………………….. 8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ….……………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita mengenal slogan “Pemuda harapan bangsa” atau
“Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada pemudanya”. Mahasiswa adalah
bagian pemuda yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan. Apa sajakah
peran itu?
Kita
telah memaklumi bersama bahwasannya mahasiswa termasuk kalangan elit. Hanya
segelintir saja dari jutaan orang pemuda di Indonesia, yang berkesempatan
mengenyam pendidikan tinggi. Tak semua memiliki kesempatan masuk ke dalam kelas
ini. Terlebih realita yang ada saat ini manakala biaya kuliah semakin mahal.
Makin sedikit pula yang dapat merasakan hidup di dunia perguruan tinggi. Dan
yang sedikit itulah, yang memiliki potensi strategis sebagai iron stock para
leader di negeri kita ini.
Mahasiswa
adalah kalangan yang memiliki potensi besar melakukan mobilitas. Bahkan, hal
itu sudah dilakukan semenjak mereka resmi memiliki status sebagai mahasiswa,
karena status itu termasuk kelas menengah. Ke depan, selepas menyelesaikan
proses pembelajaran dan pencarian jati diri mereka di kampus, pintu melakukan
mobilitas itu semakin terbuka. Mobilitas secara vertikal maupun horizontal,
menuju ke posisi strategis di berbagai sektor yang akan mereka geluti, baik
public sector, private sector atau third sector.
Besarnya
potensi mereka itu –logis, karena hampir tidak mungkin negeri ini akan dipimpin
oleh para lulusan SMP apalagi SD– tak luput dari besarnya harapan yang
disematkan ke pundak mereka. Mereka diharapkan oleh masyarakat untuk nantinya
kembali dan membangun masyarakat khususnya di daerah dari mana mereka berasal.
Mahasiswa yang merantau, seolah-olah menjadi perwakilan daerah untuk menyerap
ilmu sebanyak mungkin kemudian diterapkan dalam pembangunan daerahnya suatu
saat nanti. Dan ini memang menjadi salah satu peran yang harapannya bisa dijalankan
oleh para mahasiswa, terlepas dari realita mahasiswa zaman sekarang yang tak
sedikit menghabiskan masa studinya dengan hura-hura dan bersenang-senang.
Sebenarnya
apa saja peran mahasiswa yang bisa dimainkannya dalam pembangunan daerah? Hal
ini perlu dipahami bersama, karena ketidakjelasan peran akan menimbulkan
kegamangan. Dan kegamangan akan mengakibatkan ketidakproduktifan. Maka tentang
peran mahasiswa dalam pembangunan daerah ini perlu kita ulas lebih jauh. Namun,
kita perlu terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh
mahasiswa. Sehingga apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat
dari potensi yang ada dalam diri mereka.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan
makalah ini dibuat agar:
1. Dapat mengetahui banyaknya peran
mahasiswa dalam pembangunan daerah.
2. Dapat mengetahui potensi apa yang
dimiliki mahasiswa dalam suatu pembangunan
3. Untuk mematuhi tatatertib
C.
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas
2. Untuk mendorong mahasiswa agar berfikir lebih kritis
3. Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa
3. Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa
adalah bagian pemuda yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan. Mahasiswa
adalah sekumpulan elemen unik yang ditempatkan dalam posisi ideal dalam
masyarakat. Mahasiswa memiliki kompetensi teoritis dan praktis sehingga
membawanya pada sebuah identitas intelektual yang memiliki pengaruh dalam
setiap perubahan sosial di bangsa ini.
Mahasiswa
adalah kalangan yang memiliki potensi besar melakukan mobilitas. Bahkan, hal
itu sudah dilakukan semenjak mereka resmi memiliki status sebagai mahasiswa,
karena status itu termasuk kelas menengah. Ke depan, selepas menyelesaikan
proses pembelajaran dan pencarian jati diri mereka di kampus, pintu melakukan
mobilitas itu semakin terbuka. Mobilitas secara vertikal maupun horizontal,
menuju ke posisi strategis di berbagai sektor yang akan mereka geluti, baik
public sector, private sector atau third sector.
B. Potensi-potensi Mahasiswa
Sebenarnya apa saja peran mahasiswa
yang bisa dimainkannya dalam pembangunan daerah? Hal ini perlu dipahami
bersama, karena ketidakjelasan peran akan menimbulkan kegamangan. Dan
kegamangan akan mengakibatkan ketidakproduktifan. Maka tentang peran mahasiswa
dalam pembangunan daerah ini perlu kita ulas lebih jauh. Namun, kita perlu
terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh mahasiswa.
Sehingga apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat dari potensi
yang ada dalam diri mereka.
1.
Pertama,
kita dapat melihat potensi mahasiswa dari aspek karakternya. Kita pahami
bersama, bahwa mahasiswa memiliki karakter idealis. Semua hal dilihat dan ingin
dibentuk dalam tataran ideal. Baik dalam kehidupan mahasiswa itu sendiri,
keorganisasian, berbagai sistem dan kebijakan dalam masyarakat maupun dalam
kehidupan negara. Mahasiswa biasanya menjadi orang yang paling resah dengan
ketidakberesan, benci dengan ketidakadilan, menginginkan tegaknya aturan dan
norma kebaikan. Dengan begitu tepatlah manakala mahasiswa disebut sebagai
social control, mengkritisi setiap ketidakberesan berjalannya sistem di
masyarakat maupun negara.
2.
Kedua, potensi mereka dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada yang pada masa dahulu pernah ditemui manusia dan dirumuskan dalam berbagai teori pemecahannya. Atau, jika hal yang ada belum pernah ditemui sebelumnya, maka mereka sudah memiliki bekal yang metodologis dan sistematis tentang bagaimana cara menemukan pemecahan problem-problem yang ada. Tiada lain dengan riset, baik riset di bidang eksak maupun noneksak.
Kedua, potensi mereka dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada yang pada masa dahulu pernah ditemui manusia dan dirumuskan dalam berbagai teori pemecahannya. Atau, jika hal yang ada belum pernah ditemui sebelumnya, maka mereka sudah memiliki bekal yang metodologis dan sistematis tentang bagaimana cara menemukan pemecahan problem-problem yang ada. Tiada lain dengan riset, baik riset di bidang eksak maupun noneksak.
Potensi
dari dua aspek yang ada itulah yang akan membuat mahasiswa dapat melakukan
perannya. Syaratnya, kedua potensi itu benar-benar dikembangkan secara optimal
oleh mereka baik secara personal maupun komunal sehingga dapat menjadi senjata
yang siap digunakan untuk memberikan kemanfaatan terbesar bagi masyarakat.
C. Karakteristik Mahasiswa
Bagaimanakah
tipe mahasiswa yang memiliki peran dalam pembangunan daerah? Ada tiga
karakteristik mahasiswa yaitu mahasiswa tipe pemimpin, mahasiswa tipe aktivis,
dan mahasiswa biasa.
1.
Mahasiswa tipe pemimpin adalah individu mahasiswa yang memprakarsai suatu
gerakan atau organisasi. Mereka itu umumnya memersepsikan mahasiswa sebagai
kontrol sosial, moral force dan dirinya leader tomorrow yang intelek.
2.
Mahasiswa tipe aktivis adalah mahasiswa yang aktif turut dalam gerakan atau
aksi mahasiswa beberapa kali. Mereka merasa menyenangi kegiatan tersebut, untuk
mencari pengalaman dan solider dengan teman-temannya. Mereka tidak terlalu
memersepsikan diri sebagai leader tomorrow namun pengalaman hidup perlu dicari
di luar studi formalnya.
3.
Mahasiswa biasa, jumlahnya paling besar dari dua tipe sebelumnya yaitu sekitar
90%. Mahasiswa tipe ketiga ini kebanyakan dari mereka cenderung pada kegiatan
hura-hura yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak
memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok atau
bersama-sama. Mereka adalah mahasiswa yang tidak segan-segan nyontek, membuat
skripsi "Aspal" dan lain-lain.
Tipe
mahasiwa pertama dan kedua yang biasanya berperan dalam pembangunan daerah
sebagai kontrol atas agenda kebijakan dan pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Jumlahnya mememang lebih sedikit dari tipe mahasiswa biasa namun mereka mampu
membuat suatu aktivitas yang positif dan terkadang menjadi “ancaman” bagi
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang serampangan. Tipe mahasiswa
seperti merekalah nantinya yang menjadi cikal bakal calon pemimpin dimasa yang
akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah
diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Perlunya kesadaran dari dalam diri
mahasiswa untuk melihat sekitar dan berfikir lebih kritis dalam suatu
pembangunan
2.Mahasiswa memiliki beragam jenis karakteristik. Namun hanya sedikit mahasiswa yang memiliki kesadaran dalam arti suatu pembangunan
3.Tidak banyak mahasiswa yang memiliki potensi yang dapat merubah suatu pembangunan
2.Mahasiswa memiliki beragam jenis karakteristik. Namun hanya sedikit mahasiswa yang memiliki kesadaran dalam arti suatu pembangunan
3.Tidak banyak mahasiswa yang memiliki potensi yang dapat merubah suatu pembangunan
B. Saran
1. Melakukan kontrol kebijakan pemerintah terhadap penentuan arah dan karakteristik pembangunan daerah,
2. Berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan akan perbaikan dari kehidupan masyarakat dan berbagai permasalahan yang terjadi di sana melalui penerapan dan implementasi ilmu yang telah diperoleh di bangku perguruan tinggi,
3. Mengembangkan jaringan (networking) dengan berbagai pihak, khususnya yang memiliki peran dan potensi dalam pembangunan daerah.
Semua itu tak dapat terwujud manakala tidak diawali oleh kepedulian serta sikap kritis terhadap peristiwa sosial yang melahirkan niat dan kemauan untuk turut berperan serta memperbaiki masyarakat. Sehingga nantinya cita-cita untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang berkedaulatan, berkeadilan, maju dan mandiri dapat diraih.
MAKALAH SEJARAH
ARTI PENTING KEMERDEKAAN
Makalah ini disusun untuk guna memenuhi tugas mata pelajaran
ibu Endang,s.pd
Disusun Oleh:
1. Nor Halimah
2. Naili Salamah
3. Nanda Meinastiti
4. Puji Ismiati
MADRASAH ALIYAH NEGERI BAWU JEPARA
( MAN BAWU JEPARA )
( MAN BAWU JEPARA )
TAHUN PELAJARAN
2013 / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar