Diagnosa
Penyakit Osteomalasia
Diagnosa Klinis
Foto Rontgen
Pada sinar-x jelas terlihat
demineralisasi tulang secara umum. Pemeriksaan vertebra memperlihatkan adanya
patah tulang kompresi tanpa batas vertebra yang jelas. Pada radiogram,
osteomalasia tampak sebagai pengurangan densitas tulang, terutama pada tangan,
tengkorak, tulang iga dan tulang belakang.
* Pemeriksaan laboratorium
Hasil lab memperlihatkan kadar
kalsium serum dan fosfor yang rendah dan peningkatan moderat kadar alkali
fosfatase. Ekskresi kreatinin dan kalsium urine rendah serta biopsi tulang yang
menunjukkan peningkatan jumlah osteoid.
*) Pemeriksaan Fisik
*) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi, observasi gaya jalan, postur, cara
berdiri, posisi duduk mulai pada saat pasien memasuki ruangan. Perhatikan kesimetrisan
ekstremitas tubuh, adanya deformitas kasar, genu valgum, lordosis, kifosis,
serta adanya kelemahan atau atropi otot-otot skelet.
Pada pemeriksaan fisik pasien osteomalasia didapatkan deformitas skelet. Deformitas vertebra dan deformitas lengkungan tulang panjang membuat penampakan pasien menjadi tidak normal dan jalannya membebek. Dapat terjadi kelemahan / atropi otot, serta rasa tidak nyaman dengan penampilan mereka.
Ø Palpasi tulang, sendi, dan otot mengenai pembengkakan, nyeri tekan, perubahan suhu local, ataupun adanya krepitasi.
Pasien osteomalasia biasanya mengeluh nyeri tulang umum pada punggung bawah dan ekstremitas disertai dengan nyeri tekan.
Pada pemeriksaan fisik pasien osteomalasia didapatkan deformitas skelet. Deformitas vertebra dan deformitas lengkungan tulang panjang membuat penampakan pasien menjadi tidak normal dan jalannya membebek. Dapat terjadi kelemahan / atropi otot, serta rasa tidak nyaman dengan penampilan mereka.
Ø Palpasi tulang, sendi, dan otot mengenai pembengkakan, nyeri tekan, perubahan suhu local, ataupun adanya krepitasi.
Pasien osteomalasia biasanya mengeluh nyeri tulang umum pada punggung bawah dan ekstremitas disertai dengan nyeri tekan.
*) Data Pengkajian
* Kaji dan identifikasi adanya nyeri
tulang dan nyeri tekan, meliputi :
- Serangan dan lamanya nyeri
- Lokasi penyebaran : punggung,
kepala, bagian ekstremitas, otot, dan sendi.
- Karakter dan berat : berdenyut,
tumpul, menusuk-nusuk.
- Faktor yang memperberat /
memperingan : istirahat, obat-obatan.
- Tanda dan gejala yang menyertai :
kelemahan, dan kebas, tremor, atropi otot-otot.
* Nyeri biasanya disebabkan, oleh :
- Gangguan sendi-sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang
- Gangguan pada otot-otot badan
* Kelainan tulang-tulang sendi, misalnya patah tulang (fraktur) dan dislokasi.
* Kaji adanya fraktur
Fraktur umumnya sangat mudah terjadi pada pasien osteomalasia disebabkan kelemahan dan kerapuhan tulang.
* Dapatkan informasi tentang penyakit yang diderita (sindrom mal absorbsi) dan kebiasaan konsumsi.
Tanyakan kepada klien apakah ia mengidap penyakit kelainan gastrointestinal, gagal ginjal kronik, atau penyakit patologik lainnya dan tanyakan apakah klien mendapatkan asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D yang cukup dalam dietnya.
*) Diagnosa Keperawatan
* Nyeri biasanya disebabkan, oleh :
- Gangguan sendi-sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang
- Gangguan pada otot-otot badan
* Kelainan tulang-tulang sendi, misalnya patah tulang (fraktur) dan dislokasi.
* Kaji adanya fraktur
Fraktur umumnya sangat mudah terjadi pada pasien osteomalasia disebabkan kelemahan dan kerapuhan tulang.
* Dapatkan informasi tentang penyakit yang diderita (sindrom mal absorbsi) dan kebiasaan konsumsi.
Tanyakan kepada klien apakah ia mengidap penyakit kelainan gastrointestinal, gagal ginjal kronik, atau penyakit patologik lainnya dan tanyakan apakah klien mendapatkan asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D yang cukup dalam dietnya.
*) Diagnosa Keperawatan
* Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan proses penyakit dan regimen pengobatan.
* Nyeri yang berhubungan dengan nyeri tekan tulang dan kemungkinan fraktur.
* Gangguan konsep diri yang berhubungan tungkai melengkung, cara berjalan goyang, deformitas spinal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar